berjumpa lagi di blog mimin.
mimin akan membahas tentang apa itu abad ke 21?
nah mari kita bahas, setelah beberapa hari yang lalu dalam pembelajaran ICT, mimin disuruh mereview buku tentang abad ke 21, nah buku yang mimin review berjudul
“Educating the Net Gneration : How to Engage Students in the 21st Century” yang di tulis oleh penulis Bob Pletka, Ed.D. Isi dari buku ini yaitu :
Bagaimana untuk mengarahkan para siswa di abad ke-21 membahas masalah nasional meningkatnya angka putus sekolah tinggi dan pelepasan siswa, dan menawarkan solusi bagaimana untuk melibatkan siswa terbaik dari generasi ke depan. Mengupas karakteristik unik dari Generasi Bersih bagaimana harapan pendidikan dan kebutuhan Generasi Bersih berbeda dari generasi sebelumnya. Ini juga terlihat pada mengapa banyak siswa menolak terlibat dalam pendidikan formal di sekolah-sekolah dan akhirnya putus. Buku ini juga menampilkan wawancara siswa dan foto-foto mensintesis perspektif siswa SMA saat ini mengenai pengalaman mereka, keyakinan, dan pemikiran tentang belajar, sementara pada wawancara orangtua mengungkapkan orangtua merasa penting dalam pendidikan anak mereka dan bagaimana mereka ingin melihat sekolah melibatkan anak-anak mereka dalam belajar. Rekomendasi untuk perubahan kebijakan sekolah dan investasi keuangan penting untuk mengubah situasi di sekitar juga disertakan, bersama dengan persediaan untuk orang tua, guru, dan administrator sekolah untuk menentukan apakah lingkungan sekolah masing-masing memiliki apa yang diperlukan untuk menjaga siswa termotivasi dan terlibat.
Dapat saya simpulkan bahwa pendidikan pada abad ke 21 yaitu pendidikan yang di mana dunia mengalami kemajuan zaman maka dunia pendidikan harus juga berubah pula. pola pembelajaran harus berubah agar dunia pendidikan bisa menyiapkan para siswa untuk siap dengan tantangan dan peluang yang terjadi di kehidupan nyata.
Buku kedua yang telah mimin baca juga masih tentang abad ke 21 yaitu buku yang berjudul
“Lifelong Learning in Action Transforming Education in the 21st Century” dengan penulis Norman Longwith, belajar sepanjang hayat merupakan suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan yang melibatkan seluruh bagian sistem sekolah, perguruan tinggi, industri dan usaha, serta masyarakat. Ketika abad ke 21 sudah terungkap, kehidupan manusia mengalami kemajuan, seperti wawasan dan munculnya alat-alat yang semakin canggih juga mendorong pembelajaran sepanjang hayat untuk membuka potensi kreatif yang semakin luas. Abad 21 dapat digunakan sebagai langkah untuk mengaktifkan manusia dalam memunculkan kreativitas, imajinasi dan penemuan dengan menggunakan alat-alat yang semakin canggih tersebut.
Perkembangan belajar sepanjang hayat sudah ada
sebelum tahun 1980-an, akan tetapi baru dipublikasikan atau dilaporkan pada
tahun 1972 oleh UNESCO. Bagi kewarganegaraan eropa, belajar sepanjang hayat
tidak lagi merupakan satu aspek pendidikan dan pelatihan saja, tetapi harus
menjadi prinsip untuk penyediaan dan partisipasi seluruh rangkaian
pembelajaran. Semua orang yang tinggal di Eropa, tanpa pengecualian, harus
memiliki kesempatan yang sama untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial
dan perubahan ekonomi dan untuk berpartisipasi secara aktif dalam membentuk
masa depan Eropa. Di Eropa memiliki tujuan/visi sebagai berikut: memberikan
kesempatan belajar sepanjang hayat supaya dekat dengan peserta didik dan
didukung melalui fasilitas berbasis ICT, membangun masyarakat yang inklusif
yang menawarkan kesempatan yang sama untuk memiliki kualitas pembelajaran
sepanjang hayat yang baik, menyesuaikan cara dimana pendidikan dan pelatihan
disediakan, sehingga orang dapat berpartisipasi dalam pembelajaran sepanjang
hayat, mencapai tingkat keseluruhan pendidikan yang lebih tinggi, mendorong dan
melengkapi orang untuk berpartisipasi lebih aktif lagi dalam semua bidang
kehidupan masyarakat modern, terutama dalam kehidupan sosial dan politik di
semua tingkat masyarakat terutama di tingkat Eropa.
Nah dari apa yang telah mimin tulis tentang buku di atas, adakah yang tertarik membacanya? disarankan jika sahabat blogger membaca buku tersebut harus menyiapkan kamus Bahasa Inggris yah ataupun minta bantuan google translate hehehe. karena buku-buku diatas menggunakan bahasa Nenek kakek saya di inggris sana hehehe bercanda sahabat blogger. oke sahabat blogger sampai jumpa lagi di postingan saya selanjutnya, sampai jumpa. 😀😀😀😀
Terimakasih infonya sangat bermanfaat
BalasHapusBuku Lifelong Learning in Action bagus banget, saya berharap Indonesia juga memberikan kesempatan pendidikan kepada warga negaranya secara merata (khususnya pedalaman desa). Karena banyak anak dari pedalaman desa juga lebih berperan aktif untuk memajukan negeri ini, tidak kalah dengan anak-anak dari kota-kota besar. Terlebih untuk tenaga pengajar, semoga banyak juga yg akan mengabdikan diri mereka ke pedalaman desa, karena sudah merupakan salah satu tugasnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa :)
BalasHapus